Apa Itu Kecerdasan Emosional ?

Apa Itu Kecerdasan Emosional ? - Pernahkah anda mendengar pernyataan betapa apa itu kecerdasan emosional ? Selama ini memang banyak orang yang menganggap bahwa apabila seseorang yang mempunyai tingkat kecerdasan intelektual (IQ) yang cukup tinggi, maka bisa dikatakan orang tersebut pasti memiliki peluang tinggi juga untuk bisa meraih sebuah kesuksesan yang bisa lebih besar di bandingkan dengan orang lain. Apakah benar demikian? namun pada kenyataannya, yang ditemukan adalah ada banyak sekali kasus di mana seseorang yang mempunyai tingkat kecerdasan intelektual yang sangat tinggi masih bisa saja tersisih dari orang lain yang ternyata memiliki tingkat kecerdasan intelektualnya yang lebih rendah. Jadi kesimpulannya, ternyata IQ (Intelligence Quotient) yang tinggi itu tidak menjamin seseorang pasti akan bisa meraih sebuah kesuksesan.Ada istilah lain lagi yang bisa menjadi unggulan manusia, yaitu kecerdasan emosional ? apa itu kecerdasan emosional ? kita akan bahas sedikit dalam artikel kali ini.

Ada seorang profesor yang berasal dari Universitas Harvard bernama Daniel Goleman, menjelaskan bahwa ada suatu ukuran atau patokan lain yang bisa menentukan seperti apa tingkat kesuksesan seseorang yang bisa diraih dikemudian hari. Dalam bukunya yang sangat terkenal,menjelaskan tentang Emotional Intelligence, telah membuktikan bahwa pada tingkat emosional manusia jauh lebih mampu untuk memperlihatkan kesuksesan seseorang.

Maka Intelligence Quotient (IQ) tidak bisa berkembang. Bila seseorang yang terlahir dengan suatu kondisi IQ yang sedang saja, maka IQ-nya jelas tidak pernah bisa bertambah ataupun berkurang. Itu artinya, bila ada seseorang yang terlahir dengan memiliki kecerdasan intelektual (IQ) yang cukup, maka percuma saja bila dia mencoba dengan berbagai cara untuk bisa mendapatkan IQ yang bisa dibilang superior (jenius), begitu pula dengan sebaliknya. Akan tetapi, Emotional Quotient(EQ) dapat dikembangkan sepanjang seumur hidup manusia dengan proses belajar.

Suatu Kecerdasan Emosional (EQ) akan tumbuh seiring dengan pertumbuhan dari seseorang mulai sejak lahir hingga seseorang meninggal dunia. Maka pertumbuhan EQ akan dipengaruhi oleh lingkungan yang ada disekitarnya, dari keluarga, dan juga dari contoh-contoh yang bisa didapat seseorang tersebut mulai sejak lahir dari keluarga intim yaitu orang tuanya. Kecerdasan Emosi juga menyangkut banyak sekali aspek penting, yang agaknya juga semakin sulit untuk didapatkan pada manusia jaman modern sekarang ini, yaitu:

Rasa empati (rasa memahami perasaan orang lain secara mendalam)

rasa ingin mengungkapkan dan juga memahami perasaan orang lain

kemampuan untuk mengendalikan amarah

sifat kemandirian

kemampuan untuk bisa menyesuaikan diri

keinginan disukai

kemampuan untuk memecahkan suatu masalah antar pribadi dengan ketekunan

rasa kesetiakawanan

sifat keramahan

sikap untuk hormat

Peran dari orang tua adalah penting sekali yaitu seseorang yang pertama kali yang harus dituntut untuk mengajarkan kecerdasan emosional kepada anakmereka bisa dengan memberikan teladan dan juga contoh yang baik bagi sang anak. Agar anak tersebut memiliki tingkat kecerdasan emosi yang cukup tinggi seiring berjalannya waktu, orang tua harus bisa mengajar kepada anaknya untuk :

bisa membina suatu hubungan persahabatan yang cukup hangat dan juga harmonis

mampu untuk bekerja dalam suatu kelompok secara harmonis

berbicara dan mendengarkan secara efektif

mampu untuk mencapai prestasi yang lebih tinggi sesuai dengan aturan yang ada (sportif)

bisa mengatasi sebuah masalah dengan teman yang sangat nakal

ada rasa berempati pada sesamanya

mampu memecahkan sebuah masalah

mampu untuk mengatasi konflik yang ada

mampu membangkitkan rasa humor yang tinggi

bisa memotivasi diri sendiri bila dia menghadapi saat-saat yang cukup sulit

mampu menghadapi situasi yang cukup sulit dan rumit dengan rasa percaya diri

bisa membawa dan menjalin keakraban

Apabila seseorang yang memiliki IQ yang cukup tinggi, dan ditambah juga dengan EQ yang tinggi pula, maka orang tersebut nantinya akan lebih mampu untuk menguasai keadaan yang ada, dan bisa merebut setiap peluang yang ada tanpa dia akan membuat masalah rumit yang baru.

Baca Juga :Puber Kedua