Latest News

TERLALU PERCAYA DIRI DEPAN KAMERA? BISA JADI KENA PENYAKIT NARSISTIK INI PENJELASANNYA!

TERLALU PERCAYA DIRI DEPAN KAMERA? BISA JADI KENA PENYAKIT NARSISTIK INI PENJELASANNYA! - Apakah kalian sedang sangat amat percaya diri di depan kamera? bukan karena kalian berbicara menyampaikan sesuatu namun berpose, bergaya, sedikit-sedikit selfie, pose yang imut-imut dan lain sebagainya. Atau mungkin kalian punya teman yang demikian? mungkin tanpa disadari memiliki gangguan psikologi, akan tetapi hal ini bukan berarti hal negatif ya karena memang hal tersebut tergantung dari pribadi masing-masing saja karena tolak ukur setiap orang berbeda-beda. Jadi tidak bisa kita langsung judge seseorang yang narsistik itu adalah hal yang buruk, buktinya banyak juga influencer yang apabila mereka tidak narsistik maka tidak akan ada endorse yang akan mereka terima.


Memahami Narsistik: Penyebab, Tanda, dan Dampaknya

Narsistik atau Narcissistic Personality Disorder (NPD) adalah gangguan kepribadian yang ditandai dengan rasa penting diri yang berlebihan, kebutuhan akan pujian dan pengakuan, serta kurangnya empati terhadap orang lain. Istilah ini berasal dari mitologi Yunani, di mana seorang tokoh bernama Narcissus jatuh cinta pada pantulan dirinya sendiri di air. Gangguan ini sering kali menjadi topik diskusi karena dampaknya yang signifikan, baik bagi individu yang mengalaminya maupun bagi orang-orang di sekitarnya.

Apa Itu Narsistik?

Narsistik adalah salah satu dari beberapa jenis gangguan kepribadian yang diakui dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Orang dengan NPD memiliki pandangan diri yang tidak realistis dan cenderung memandang orang lain sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Mereka sering kali memiliki rasa percaya diri yang tinggi di luar batas normal, tetapi sebenarnya mereka rapuh terhadap kritik dan merasa tidak aman di dalam dirinya.



Namun, penting untuk membedakan narsistik sebagai gangguan kepribadian dengan perilaku narsistik yang umum. Semua orang pada suatu waktu mungkin menunjukkan perilaku narsistik, seperti mencari pengakuan atau merasa bangga dengan pencapaian tertentu. Perbedaannya adalah pada tingkat dan konsistensi perilaku tersebut. Pada individu dengan NPD, pola perilaku ini terus-menerus terjadi dan mengganggu kehidupan sehari-hari.


Penyebab Narsistik

Tidak ada penyebab tunggal yang dapat menjelaskan mengapa seseorang mengembangkan gangguan narsistik. Namun, beberapa faktor berikut ini diyakini berkontribusi menciptakan seseorang jadi narsistik:

1. Faktor Genetik

Penelitian menunjukkan bahwa gangguan kepribadian, termasuk NPD, mungkin memiliki komponen genetik. Jika ada anggota keluarga dengan gangguan kepribadian, kemungkinan seseorang untuk mengembangkan kondisi serupa menjadi lebih tinggi. Kalian termasuk narsistik juga nggak nih ?

2. Pola Asuh

Cara orang tua membesarkan anak juga dapat berperan dalam perkembangan narsistik. Pola asuh yang terlalu memanjakan atau, sebaliknya, terlalu keras dan penuh kritik, dapat memengaruhi cara anak membangun citra dirinya. Jadi perhatikan juga pola asuh terhadap anak-anak kita nantinya karena akan berpengaruh juga.

3. Lingkungan Sosial

Tekanan sosial dan budaya yang menekankan pada kesuksesan, penampilan, atau status juga dapat mendorong perkembangan narsistik. Orang yang tumbuh dalam lingkungan yang sangat kompetitif mungkin merasa perlu membangun citra diri yang sempurna untuk mendapatkan pengakuan. Jadi perhatikan juga lingkungan sosialnya, setidaknya anak mau jujur dengan kita terkait bagaimana kondisi lingkungan sosialnya.

4. Pengalaman Traumatis

Pengalaman negatif di masa kecil, seperti pelecehan emosional, pengabaian, atau kehilangan orang tua, juga dapat berkontribusi pada pembentukan NPD.


Tanda-Tanda Narsistik

Beberapa tanda utama narsistik meliputi:

- Kebutuhan Akan Pujian yang Berlebihan

Orang dengan NPD sering kali mencari pengakuan atau pujian dari orang lain untuk meningkatkan rasa percaya diri mereka.

- Rasa Penting Diri yang Berlebihan

Mereka cenderung merasa bahwa mereka lebih unggul, istimewa, atau unik dibandingkan orang lain.

- Kurangnya Empati

Mereka kesulitan untuk memahami atau merasakan apa yang dirasakan orang lain.

- Eksploitasi Hubungan

Orang dengan narsistik sering memanfaatkan hubungan mereka untuk keuntungan pribadi tanpa memikirkan konsekuensinya bagi orang lain.

- Kerapuhan terhadap Kritik

Meskipun terlihat percaya diri, mereka sangat sensitif terhadap kritik atau penolakan.

- Fantasi Kesuksesan dan Kekuasaan

Mereka sering membayangkan diri mereka dalam posisi sukses atau kekuasaan yang besar, meskipun hal ini tidak sejalan dengan realitas.

Dampak Narsistik

Narsistik tidak hanya memengaruhi individu yang mengalaminya tetapi juga orang-orang di sekitarnya. Berikut adalah beberapa dampaknya:

Terhadap Hubungan Pribadi

Orang dengan NPD sering kali mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dan stabil. Sikap mereka yang manipulatif dan kurang empati dapat merusak hubungan dengan keluarga, teman, atau pasangan.

Terhadap Karier

Meskipun rasa percaya diri mereka yang tinggi bisa membantu mereka meraih kesuksesan, kurangnya kerja sama tim dan ketidakmampuan menerima kritik dapat menjadi hambatan di tempat kerja.

Terhadap Kesehatan Mental

Individu dengan narsistik sering merasa kesepian dan rentan terhadap depresi atau kecemasan, terutama ketika citra diri mereka terguncang.

Dampak pada Orang Lain

Orang-orang di sekitar individu narsistik, terutama pasangan atau anggota keluarga, sering kali merasa terkuras secara emosional dan mengalami stres akibat perilaku manipulatif.


Cara Mengatasi Narsistik

Mengatasi gangguan narsistik memerlukan pendekatan yang holistik dan dukungan dari berbagai pihak. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan:

Psikoterapi

Terapi berbasis bicara, seperti terapi perilaku kognitif (CBT), dapat membantu individu dengan NPD memahami dan mengubah pola pikir serta perilaku mereka.

Pengelolaan Emosi

Mengajarkan teknik-teknik untuk mengelola emosi, seperti meditasi atau latihan mindfulness, dapat membantu individu mengurangi reaksi negatif terhadap kritik.

Dukungan Keluarga dan Teman

Dukungan dari orang-orang terdekat sangat penting. Namun, mereka juga perlu menjaga batasan agar tidak dimanipulasi oleh perilaku narsistik.

Peningkatan Kesadaran

Membantu individu dengan narsistik menyadari dampak dari perilaku mereka pada orang lain adalah langkah awal yang penting.

Obat-Obatan

Dalam beberapa kasus, obat antidepresan atau antikecemasan mungkin diresepkan untuk mengatasi masalah kesehatan mental yang menyertai.

Narsistik adalah gangguan kepribadian yang kompleks dan sering kali disalahpahami, sebagian menganggap positif, tapi sebagian menganggap itu sebagai hal yang negatif dan buruk. Memahami penyebab, tanda, dan dampaknya dapat membantu kita lebih bijak dalam menghadapi setiap individu dengan gejala NPD. Meskipun sulit, dengan pendekatan yang tepat, individu dengan narsistik dapat belajar mengelola perilaku mereka dan menjalani kehidupan yang lebih baik. Dukungan dari lingkungan sekitar juga menjadi kunci penting dalam proses ini. Sebagai masyarakat, penting bagi kita untuk menciptakan ruang yang mendukung kesehatan mental, sehingga individu dengan gangguan kepribadian, termasuk narsistik, dapat mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Jadi kalau dari admin lebih kepada selama itu untuk hal yang positif sebagiknya didukung dan diarahkan agar tidak narsistik kepada hal-hal yang negatif atau memalukan untuk diri sendiri maupun keluarga.

Sebagai contoh jaman sekarang jika kita ingin memulai usaha dan ingin jualan kita laku, kita perlu narsistik agar bisa viral atau dikenal banyak orang supaya produk atau jasa yang kita jual bisa laku oleh orang lain. Apabila sudah ke ranah itu maka ada keilmuan baru yang harus dipelajari terkait public speaking, manajemen bisnis dan lain sebagainya. 


Kalau menurut kalian, apakah narsistik itu negatif atau termasuk hal buruk?


Baca Juga: 10 Ciri Pasangan Toxic Ini Bakalan Bikin Kamu Stres!

0 Response to "TERLALU PERCAYA DIRI DEPAN KAMERA? BISA JADI KENA PENYAKIT NARSISTIK INI PENJELASANNYA!"