Latest News

Mengenal Lebih Jauh Tentang Autisme

Mengenal Lebih Jauh Tentang Autisme - Apa Kabar Sahabat Taruna Psikologi ? Saya harap semua para pembaca sehat-sehat saja, pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang Autisme, agar kita bisa mengenal lebih jauh tentang autisme. Sebenarnya ada banyak sekali definisi dari kabar yang beredar dimasyarakat tentang apa pengertian tentang Autisme. Namun secara garis besar, yang didefinisikan tentang Autisme merupakan gangguan perkembangan seseorang khususnya yang terjadi pada saat masa anak-anak, Nah, yang membuat seseorang jadi tidak mampu untuk mengadakan interaksi sosial serta seolah-olah hidup mereka hanya ada dalam dunianya sendiri. Ketika masa anak-anak biasa istilah ini disebut dengan Autisme Infantil, Sudah tahu sedikit kan definisi autisme ? mari kita lanjutkan sedikit lebih rinci, untuk mengenal lebih jauh tentang autisme.



Penyakit Schizophrenia sebenarnya juga merupakan sebuah gangguan yang bisa membuat seseorang menarik diri dari keadaan dunia luar dan juga menciptakan pemikiran dunia fantasi dari dirinya sendiri : tertawa,menangis, berbicara, dan marah-marah sendiri.

Tetapi ada juga perbedaan yang jelas terlihat sekali antara penyebab dari penyakit psikologi tentang Autisme pada penderita psikologis Schizophrenia dan juga penyandang autisme infantil. Pada penderita Schizophrenia disebabkan oleh adanya proses regresi karena penyebab penyakit jiwa, sedangkan pada anak-anak yang berpotensi penyandang penyakit autisme infantil terdapat sebuah kegagalan perkembangan pada dirinya. Cukup membuat kita berpikir-pikir bukan? maka perlu kita mengenal lebih jauh tentang autisme.

Adanya gejala autisme infantil yang timbul sebelum masa anak mencapai usia 3 tahun. Maka pada sebagian besar anak, gejala-gejala itu sudah ada semenjak mereka lahir. Pada seorang Ibu yang sangat cermat untuk memantau perkembangan dari anaknya sudah bisa akan melihat adanya beberapa keganjilan sebelum sang anaknya mencapai pada usia 1 tahun. Biasanya yang sangat menonjol pada anak adalah tidak adanya atau sangat minim dan kurangnya tatap mata.

Untuk bisa memeriksa apakah seorang anak benar-benar menderita penyakit autis atau tidak, kita perlu mengenal lebih jauh tentang autisme, maka salah satu cara untuk mengetahui gejala tentang autisme, digunakan suatu standar internasional yang mendeteksi tentang autisme. ICD-10 (International Classification of Diseases) tahun 1993 dan juga DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual) pada tahun 1994 telah merumuskan kriteria berupa diagnosis untuk anak yang Autisme Infantil yang isinya setara atau sama, yang pada saat ini banyak sekali dipakai di seluruh penjuru dunia. Kriteria tersebut bisa diuraikan dibawah ini adalah :

Seharusnya ada sedikitnya paling tidak 6 gejala dari (1), (2), dan juga (3), dengan kriteria minimal 2 gejala yang ada dari (1) dan juga masing-masing kriteria 1 gejala dari (2) dan juga (3).

(1)Adanya gangguan kualitatif di dalam interaksi sosial yang tidak timbal balik. Paling minimal harus ada 2 gejala dari yang ada di bawah ini :

Tidak mampu si anak dalam menjalin suatu interaksi sosial yang bisa dibilang cukup memadai : kontak mata si anak sangat kurang sekali, ekspresi dari muka juga kurang hidup, dan gerak gerik si anak kurang tertuju

Sang anak tidak bisa bermain ceria dengan temannya yang sebaya

Tidak adanya empati dari si anak tersebut (tidak bisa merasakan apa saja yang telah dirasakan oleh orang lain)

Sang anak kurang mampu untuk mengadakan suatu hubungan sosial serta emosional yang tidak timbal balik

(2) Adanya gangguan kualitatif di dalam bidang komunikasi verbal maupun non-verbal. Minimal disini harus ada 1 gejala dari yang ada di bawah ini :

Pada perkembangan bicara yang terlambat atau juga sama sekali tidak berkembang. Sang anak tidak ada niat untuk berusaha berkomunikasi baik secara non-verbal maupun verbal.

Apabila sang anak bisa untuk berbicara, maka kemampuan bicaranya tersebut tidak dipakai dia untuk berkomunikasi

Sering sekali menggunakan bahasa yang cukup aneh dan hal tersebut diulang-ulang terus

Dari cara bermain juga kurang variatif, sang anak juga kurang imajinatif, serta kurang dapat menirukan orang lain atau gaya bermain seperti anak yang lain

(3) Disini terdapat adanya suatu pola yang bisa dipertahankan dan juga diulang-ulang di dalam perilaku, minat, serta kegiatan. Minimal disini harus ada 1 gejala dari yang ada di bawah ini :

Sang anak mempertahankan satu minat saja atau bisa lebih namun dengan cara dia yang sangat khas sekali dan berlebihan

sang anak tersebut terpaku hanya pada suatu kegiatan saja yang ritualistik atau bisa disebut rutinitas yang sebenarnya tidak ada gunanya sama sekali

Ada gerakan-gerakan yang aneh timbul pada anak, gerakan aneh yang khas dan hal itu juga diulang-ulang terus oleh sang anak

Seringkali anak tersebut sangat terpukau sekali pada bagian-bagian benda

Seorang anak yang sebelum menginjak umur 3 tahun tampak dari adanya keterlambatan dan/atau gangguan di dalam bidang (1) cara interaksi sosial, (2) gaya bicara dan juga berbahasa, dan terakhir (3) cara anak bermain yang cukup monoton serta kurang variatif.

Semua hal tersebut bukan disebabkan oleh adanya Sindroma Rett atau juga Gangguan Disintegratif pada masa kanak-kanak.

Akan tetapi, ada kemungkinan bahwa kesalahan diagnosis kadang selalu ada, terutama diagnostik tentang autisme ringan. Hal tersebut biasanya juga disebabkan oleh karena adanya suatu gangguan atau juga penyakit lain yang juga menyertai gangguan autisme yang timbul, seperti contohnya retardasi mental yang sangat berat ataupun hiperaktivitas.

Mari kita mengenal lebih jauh tentag autisme, karena Autisme mempunyai kemungkinan untuk bisa disembuhkan, tergantung juga dari berat atau tidaknya gangguan yang ada pada anak. Berdasarkan dari kabar terakhir yang terdengar, di Indonesia ini ada setidaknya 2 penyandang autisme yang telah berhasil disembuhkan, dan sampai kini dapat hidup dengan keadaan yang normal dan juga berprestasi. Di negara Amerika sendiri, di mana ada penyandang autisme yang ditangani secara lebih serius, maka persentase dari kesembuhan juga lebih besar.

Baca Juga : Fenomena Sleep Paralysis Dalam Kehidupan

0 Response to "Mengenal Lebih Jauh Tentang Autisme"