Latest News

Mengapa "Om Telolet Om" Bisa Menjadi Viral ? Ini Tanggapan Dari Sisi Psikologi

Mengapa "Om Telolet Om" Bisa Menjadi Viral ? Ini Tanggapan Dari Sisi Psikologi - Mungkin kita setiap hari pada jaman sekarang ini sedang viral yang nama nya istilah "Om Telolet Om" , tentu saja hal tersebut sedang booming di kalangan nasional maupun internasional, bagaimana bisa "Om Telolet Om" bisa menjadi viral ? Ini tanggapan dari sisi psikologi


Kita mengenal frasa telolet yang berasal dari suara klakson bus dijalan yang ternyata sudah dimodifikasi sehingga suaranya asyik didengar atau bahkan lucu. Jika biasanya kita dengar cuma yaaah suara tooot yang biasa saja (dan juga biasanya suaranya ngagetin orang), maka sekarang ini suaranya jadi lebih seru berirama dan juga lucu didengar. Telolelolelolet.




Sungguh suara yang berasal dari klakson bus ini memang unik serta disukai oleh anak-anak, yaaaa jadinya hampir semua anak-anak biasanya di pinggir jalan jika mereka melihat bus yang sedang lewat , mereka pasti pada berteriak,”OM TELOLET OM” Dan  setelah mereka mengatakan demikian biasanya langsung direspon oleh pengemudi supir bus yang melintas dengan cara mengklakson bus nya. Jika sudah dibales dengan suara klakson gara-gara anak-anak pada teriak Om Telolet Om, maka anak-anak tersebut akan ketawa hepi dengan riang gembira dengan cara yang sederhana tersebut.

Ada yang mengatakan bahwa fenomena yang terkenal sekarang ini awalnya berasal dari Jepara, namun saya sendiri tidak bisa memastikan juga sih.



Akan tetapi  kenapa fenomena om telolet om ini kok bisa menyebar hingga ke seluruh penjuru dunia? Mengapa "Om Telolet Om" bisa menjadi viral ? ini tanggapan dari sisi psikologi

1. It’s A Harmless Prank

Fenomena "Om telolet om" merupakan keusilan yang dianggap tidak menyakiti ataupun hal yang menyinggung siapapun atau pihak manapun. Jadi yang bisa bikin lucu adalah pada saat orang yang merasa diusilin itu tidak mengerti apa itu istilah “om telolet om”.

Jadi yaaa sudah sukup itu aja!
Tidak ada tindak kejahatan bukan ? Juga tidak ada sedikitpun untuk bermaksud jelek.

Ramai di pinggir jalan dimanapun, pada saat anak-anak kecil yang mendapat telolet dari klakson bus, mereka merasa sangat bahagia. Tidak dapet telolet pun juga tidak apa-apa, tidak ada yang perlu di marahin. Pada saat suatu aksi dimana itu akan memberikan reward tapi minim sekali resiko, siapa yang tidak tertarik untuk mencoba? Ini merupakan alasan pertama mengapa "Om Telolet Om" bisa menjadi viral.

2. Merupakan Emotional Contagion (Emosi yang Menular)


Dari segi psikologi ada istilah  Emosi menular yaitu suatu proses di mana keadaan emosi yang menyebar seperti layaknya virus. Makanya hal tersebut bisa dibilang menular. Terjadinya proses ini adalah saat suatu fenomena bisa menciptakan suatu emosi tertentu, sehingga hanya satu-satunya cara untuk bisa menikmati rasa emosi tersebut yaitu dengan ikut melakukannya. Jadi selain itu, maka tentu saja agar bisa diterima yaitu secara sosial (didalam hal ini, disebutgaul).

Didalam fenomena om telolet om ini, ada satu-satunya cara untuk bisa ikut terlibat didalam lingkaran masyarakat sosial dan juga kesenangan yang ada pasti, tentu saja adalah mereka harus ikut berkomentar om telolet om. Atau juga setidaknya, bisa membuat tweet atau post yang mengenai om telolet om.

3. Dalam Psikologi Ada Istilah Teori Kesenjangan Informasi (Information Gap Theory)

Yang membuat "om telolet om" bisa menjadi viral, tanggapan dari sisi psikologi sebenarnya bukan karena dari videonya, akan tetapi karena adanya frasa "om telolet om" itu sendiri rupanya.
Frasa ini ternyata sungguh sangat sulit untuk dicerna serta dipahami jika kita sendiri jarang sekali main dalam sosmed.
Bagi yang tidak tahu, maka tentu saja mereka akan bingung dong. Jika sudah bingung begitu, pasti akan kepo dong.

Seorang peneliti bernama George Loewenstein, Profesor berasal dari Carnegie Mellon University, menyebutkan bahwa fenomena satu ini sebagai istilah “information gap theory“, alias bisa disebut teori kesenjangan informasi menurut psikologi.

Jadi teori ini bisa berdasarkan dari perilaku manusia sendiri yang akhirnya terpicu pada saat ada kesenjangan yang terjadi antara apa yang dia tahu sekarang maupun dengan apa yang dia kepengen banget tahu.
Pada saat seseorang itu merasakan rasa pengen banget untuk tahu tentang segala sesuatu, maka dia akan mencoba terus mencari tahu sampai dia dapat.
Pada saat dia berhasil untuk mendapatkan, dia akan merasa sangat hepi. Dia juga akan merasa “haha, aku sudah tau sekarang dan kamu tidak!”
Rasa kesenangan ini tentunya diekspresikan dengan cara memberikan komentar   “om telolet om” pada berbagai akun yang lain.

Jika akun lain pun juga kebingungan, lalu jadi kepo, terus tahu. Maka terus disebar lagi dan lagi. Gituuuu saja terus!

4. Ini Adalah Joke Instan

Fenomena Om telolet om merupakan joke instan. Jadi anda tidak perlu untuk mencari ide lagi untuk membuat meme. Tidak perlu lagi membuat sebuah cerita. Anda hanya cukup berkomentar “om telolet om” pada akun artis maupun pada fanpage yang populer di luar negeri saja, and finally you’re all set!
Setelah anda melakukannya, maka anda pasti bakal merasa senyum-senyum sendiri seperti orang kelainan jiwa hehehehe. Apalagi pada saat anda melihat ada banyak (bahkan ratusan ribu) orang yang sudah mencoba melakukannya terlebih duluan daripada Anda. Maka anda sekarang jadi iseng kepengen ikutan nyoba mengikuti tren om telolet om , kan?



Selama diperjalanan, banyak fenomena serupa yang juga terjadi. Yaaa itu bagi mereka satu-satunya cara untuk menikmati kesenangan melalui “bertelolet” tentu saja adalah dengan mereka meminta telolet untuk mencario kesenangan dari bus yang sedang lewat. Sekarang jadi penasaran juga pengen nyoba!


Baca Juga : 10 Fakta Mengenai Seks Pria






0 Response to "Mengapa "Om Telolet Om" Bisa Menjadi Viral ? Ini Tanggapan Dari Sisi Psikologi"