Latest News

8 Bahaya Psikologis Bermain Game Online Bagi Anak

8 Bahaya Psikologis Bermain Game Online Bagi Anak - Halo apa kabarnya sobat Taruna Psikologi yang baik hatinya, masih sehat? bagaimana kabarnya,,semoga kalian adalah calon orang-orang yang super ,hebat dan luar biasa nantinya yaa.Bagaimana kegiatan kalian sekarang ? lancarkah ? atau anda saat ini masih suka bersantai-santai saja dalam keseharian anda?? bermain game, atau anda sibuk ngurusi keluarga anda, punya anak yang susah diatur yang suka bermain game ?? ngomong-ngomong soal main game, perlu diwaspadai tentang bahaya nya seorang anak bermain game online terlalu sering,, bisa membahayakan dirinya secara psikologis dan pendidikan secara tidak sadar.oke kita bahas saja game seperti apa..dan bahayanya apa.., Baik permainan / game secara offline ataupun online, yang saat ini sedang mengalami perkembangan yang pesat. Peminat dari game tidak hanya dari kalangan anak-anak yang ada di daerah kota besar saja, akan tetapi di kota kecil ataupun di desa juga semakin marak sekali peminatnya.


Tapi sayangnya, hampir dari semua orang tua sering mempunyai pandangan yang salah tentang sebuah game online atau offline . Banyak yang mengira anaknya jenius karena pintar bermain game dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Sebagian beralasan lebih baik anak bermain game daripada terjerat narkoba, atau lebih baik menyediakan game di rumah ketimbang anak harus pergi ke warnet.

BERDAMPAK NEGATIF

Sebenarnya dalam hal Bermain game itu awalnya sih memang tidak bersifat yang patologis atau yang bisa mengganggu aktivitas anak dalam sehari-hari nya, tetapi apabila kalau kecanduan bisa mengganggu tumbuh kembangnya si anak. Sampai bulan Januari 2013, oleh RS Jiwa Soeharto Heerdjan, Jakarta disana merawat pasien yang banyaknya lebih dari 11 pasien anak dan remaja yang tengah ditemukan karena kecanduan game. 5 orang di antara semua itu telah dirawat secara intensif khusus dikarenakan mereka mengalami gangguan kejiwaan yang sangat amat serius.

Game / permainan mampu menyebabkan sang anak dan remaja bisa jadi kecanduan olehnya, seperti layaknya obat narkotika atau judi. Awalnya sih yaaa mungkin dianggap sekadar hiburan biasa saja, untuk bersantai atau rileks dari sibuknya akivitas sekolah, tapi dapat berkembang dan dianggap mereka sebagai ajang arena kompetensi atau bisa juga dianggap sebuah persaingan. Dari perasaan senang ,gembira, puas yang muncul dari kepuasan memenagkan sebuah tantangan membuat sang anak ingin terus menerus mengulang dan terus mengulangi lagi hingga pada akhirnya anakpun lupa waktu dan tempat yang harusnya digunakan untuk hal berguna jadi main game melulu, karena mereka terus-menerus berkonsentrasi pada permainan tersebut yang mereka mainkan.

Banyak sekali para pemain game (sebutannya gamer) telah mendapat dampak negatif yang cukup  serius dari aktivitas yang terlihat sederhana ini. Dari data yang diperoleh,  penelitian yang ada di Amerika serikat mengatakan bahwa 1 dari 10 gamer (85%) telah mengalami gangguan kehidupan sosial,dan juga prestasi mereka belajar, adapula sekolah dan juga pekerjaan bagi orang-orang yang sudah dewasa. Dan dari beberapa penelitian yang ada di negara Cina  (ada 10,3 %), Australia (ada 8,0 %), Jerman (ada 11,9 %),Taiwan (ada 7,5 %), dan Singapura (ada 7,6-9,9%) lalu juga telah menunjukan dari hasil yang sama pula atau serupa. Namun sayang sekali belum ada sampai sekarang data yang ada tentang hal kasus seperti ini ada di Indonesia.

PENGARUHNYA

Penyebab dari yang menderita kecanduan untuk bermain game (baik online / offline) dapat mempengaruhi tumbuh kembang sang anak, di antaranya adalah:

Bisa menyebabkan perilaku menjadi agresif, dan yang paling utama untuk anak laki-laki karena biasanya mereka kecenderungan suka memainkan permainan dengan tema yang bertajub kekerasan.

Mengesampingkan kebutuhan lainnya, contohnya saja yang mudah belajar, makan, mandi, tidur / bobok cantik.. hehehe, dan mereka lebih suka bermain game menyendiri dalam kamar dan selalu berada di depan komputer atau televisi daripada mereka memilih bergaul dengan saudara atau teman yang ada di lingkungan sekitar mereka.

Akan mengganggu kesehatan mereka, berupa gangguan pencernaan, kram tangan dan lain-lain karena sering mengabaikan kebutuhan makan dan istirahat.

Bisa Saja memicu masalah emosi, seperti juga halnya sering sekali emosi / marah, suka murung,selalu merasa sendiri, dan gampang marah ketika mendapat teguran dari siapapun karena terlalu lama bermain game.

Akan mengalami obsesi juga,maksudnya yaitu sebuah perasaan tertekan pada ketika tidak bermain sehingga membuat si anak terus menerus berpikir tentang game dan ingin selalu bermain game untuk waktu yang cukup lama.

Mendorong juga ketidakjujuran, biasanya ini tentang mengenai waktu dan uang yang telah mereka dapatkan lalu habiskan untuk bermain game. Nah ,mereka ini selalu melakukannya karena kebohongan merupakan salah satu cara untuk bisa melindungi kesenangan bermain game.

Sulit untuk mengendalikan diri, pada seorang pecandu game saat awalnya suka berencana bermain selama satu jam saja,lalu mereka akan melakukannya selama dua jam atau lebih, dan bahkan mungkin bisa saja sepanjang malam. Mereka selalu melakukan ini karena merasa mengalami kesenangan pada saat bermain dan telah kehilangan rasa itu saat berhenti. Untuk bisa mengatasi rasa kehilangan itu para pecandu memilih bermain game lebih banyak lagi. Dan proses ini merupakan suatu lingkaran setan seperti yang telah dialami pecandu rokok, narkotika, dan juga judi.

Bisa mempengaruhi saraf otak. Permainan yang dimainkan secara terus-menerus dilakukan akan menjadi sebuah pengalaman baru, seperti halnya proses belajar dan mengingat. Pengalaman baru tersebut yang menyenangkan bisa memberikan motivasi bagi otak anak untuk terus melakukannya ,melakukannya,terus menerus dan  pada akhirnya  bisa menimbulkan suatu perubahan pada struktur dendrit sel-sel yang ada di otak. Perubahan tersebut dapat mengakibatkan suatu masalah pada anak dalam mengontrol perilaku kehidupan sehari-harinya. Perubahan dari struktur otak  dari akibat kecanduan game dapat dilihat melalui sebuah pemeriksaan MRI (Magnetic Resonansi Imaging). Para pecandu game akan mengalami suatu peningkatan metabolisme glukosa didalam gyrus orbitofrontal bagian kanan tengah, nukleus caudatus bagian kiri, dan juga insula kanan dari otak, dibanding anak normal.

Silahkan Baca Juga :
Ternyata Imajinasi Dapat Mengubah Apa Yang Kita Dengar Dan Kita Lihat
terimakasih bagi para pengunjung Taruna Psikologi yang selalu setia berkunjung, tetap semangat yaa sobat semoga artikel-artikelnya bermanfaat...

1 Response to "8 Bahaya Psikologis Bermain Game Online Bagi Anak"

  1. terimakasihatasperkongsiann..lebih kena awasi permainan kanak2 lpas ni..

    ReplyDelete